Wow! Peluang Usaha Berkebun Pepaya Calina, Omzet 18 Juta Sebulan!


peluang usaha pepaya calina
Abdul Qohar, Petani Pepaya Calina Sukses dari Lamongan Jawa Timur (tribunnews.com)
Bagi anda yang sering belanja di supermarket mungkin sering melihat pepaya California, Ya pepaya California merupakan salah satu jenis pepaya yang sangat populer di masyarakat. Pepaya yang tumbuh di dataran rendah sampai medium dengan pengairan yang relatif minim ini dapat menghasilkan puluhan buah dalam satu pohon. Tinggi batangnya yang cukup pendek yaitu hanya mencapai satu meter membuat waktu panen menjadi jauh lebih singkat dibandingkan jenis pepaya lainnya.
Satu lagi nama yang juga sering kita dengar adalah pepaya Calina. Lalu apakah Pepaya California dan Pepaya Calina itu adalah 2 jenis yang berbeda? Tidak, Ternyata kedua nama tersebut adalah pepaya dari jenis yang sama. Pepaya California merupakan nama beken dari Pepaya Calina yang sengaja diganti oleh para pedagang sebagai strategi bisnis untuk menarik konsumen.
peluang usaha pepaya californiaPepaya Calina atau California merupakan buah lokal asli Indonesia. Pepaya jenis ini sekarang banyak dibudidayakan oleh para petani di berbagai daerah karena peluang usahanya sangat menjanjikan, punya banyak keunggulan, selain juga karena tingginya permintaan pasar. Pepaya berukuran kecil dengan bobot rata-rata 1,3 kg per buah ini banyak dijual di supermarket-supermarket besar maupun pasar lokal.
Salah seorang petani yang sudah memetik hasil dari usaha berkebun pepaya Calina tersebut adalah Abdul Qohar, warga Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Lamongan Jawa Timur.
Saat pertama menanam Pepaya Calina sekitar tiga tahun lalu, Abdul Qohar dianggap ‘gila’ oleh para tetangganya, karena lahan pertanian desa di ujung selatan Lamongan itu terkenal kering dan sudah turun temurun hanya bisa ditanami padi, tembakau dan jagung.
Kegilaan dan kerja keras Abdul Qohar akhirnya membuahkan hasil, kini ada sumber pendapatan baru di luar padi, tembakau dan jagung bagi warga desanya. Kebun pepaya Calina yang dirintisnya kemudian ditiru oleh petani-petani lain hingga bisa membentuk kelompok tani khusus untuk pembudidayaan pepaya Calina ini.
“Banyaknya kebun Pepaya Calina yang sukses, membuat petani lain tertarik membudidayakannya,” ujarnya.
Dulu, jelas Qohar, saat awal membentuk Kelompok Tani Godong Ijo Sejahtera, mereka hanya memiliki 32 anggota dari Desa Candisari saja. Kini, anggota kelompok tani yang mengelola wirausaha pepaya Calina ini sudah mencapai 112 orang yang tersebar di 8 desa di Kecamatan Sambeng.
“Setidaknya, kini petani memiliki pemasukan setiap minggunya. Karena Pepaya Calina ini bisa dipanen dua kali dalam seminggu,” tambahnya.
Bahkan, keuletan dan kegigihan kelompok petani pepaya Calina di lahan kering ini pun membuahkan hasil manis. Apalagi sejak para petani Candisari bermitra dengan distributor buah-buahan, sehingga mereka tidak perlu lagi memikirkan pemasarannya.
“Selain ke Lamongan, selama ini Pepaya Calina dari Sambeng kami pasarkan hingga ke Tuban, Gresik dan Jakarta,” jelasnya.
Pepaya Calina itu menurut dia sangat cocok untuk lahan kering seperti di Sambeng. Saat berusia 6 bulan 20 hari, Pepaya Calina sudah bisa mulai dipanen dan akan terus berbuah hingga berumur tiga tahun kemudian. Karena Pepaya Calina dari Sambeng sudah memiliki merek dagang, mereka juga membina pemilik kebun untuk menjaga kualitas buah agar sama, meski ditanam di tanah yang berbeda.
Dalam areal seluas 1 hektar, bisa ditanam hingga 1.520 batang Pepaya Calina. Dalam setiap hektar, petani bisa mendapat omzet Rp 18 juta perbulan. Itupun sudah dihitung dengan adanya faktor kegagalan.
“Jika faktor kegagalan panen bisa ditekan, beberapa petani bahkan bisa meraup Rp 20 juta per bulan dari setiap hektar kebun Pepaya Calina,” paparnya.
Bagaimana dengan anda? Tertarik mengambil peluang usaha berkebun pepaya Calina ini? (hns/masjon)

Komentar

Postingan Populer