Belajar Bisnis Dengan Cara Sederhana


Dalam artikel kali ini, saya ingin berbagi dari pengalaman saya sendiri bagaimana memulai bisnis dengan cara sederhana dan ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan disini yaitu:
  1. Walaupun sederhana, bukan berarti bisnis ini bisa dijalankan dengan mudah.
  2. Saya tidak akan membahas soal modal/uang, menurut saya bisnis sesederhana apapun pasti membutuhkan modal.
  3. Tidak ada jaminan jika Anda menjalankannya pasti sukses dan kaya, saya lebih menekankan pada “Action” dan “Execution”.
memulai bisnisDari 3 poin diatas yang perlu Anda fokuskan adalah “jangan sampai gagal” dan “bisa berjalan dengan modal seminim mungkin”.
Pertama-tama kita semua tahu banyak sekali ilmu-ilmu tentang bisnis/usaha yang ada di berbagai buku, seminar, workshop, kuliah, ataupun mentor yang dapat mengajari Anda tentang berbisnis. Disini saya tidak akan menjual omongan bahwa “Anda pasti kaya” atau “Bisnis modal nol” dan sebagainya, tapi saya akan mengajak Anda untuk “Memulai” bisnis Anda sendiri karena hanya dengan melakukannya Anda bisa benar-benar belajar berbisnis.
  • Tidak punya modal? Ya bisa, modal bisa dicari dari mana saja seperti freelance atau kerja part time.
  • Tidak punya ilmu? Ya bisa, ilmu ini sangat sederhana dan bisa dijalankan semua orang tapi penting sekali untuk segala jenis bisnis apapun.
  • Tidak punya koneksi? Ya bisa, setelah menjalankan ini Anda akan mulai mencari, membangun dan mendapatkan koneksi.
  • Tidak punya pengalaman? Ok, segera buat pengalaman itu dengan menjalankannya.
Jadi apa sih yang akan kita pelajari?

ide apaKita akan belajar bisnis yang paling sederhana yaitu berdagang (menjualkan).
“Yah dagang kan gak keren..”, “Dagang mana bisa kaya..”, “Saya ga mau ah jualan jadi kaya sales gitu..”
Jika kata-kata diatas terlintas dipikiran Anda maka artikel ini tidak akan cocok untuk Anda karena disini saya akan membahas panjang lebar tentang berjualan dan cara-cara supaya Anda tidak gagal (tergantung orangnya) dalam menjalankannya.
Kenapa banyak pemula bisnis yang gagal dalam usahanya, karena (mungkin) mereka terlalu berpikir kompleks dalam berbisnis tapi lupa inti dari berbisnis adalah memberikan “Value” untuk orang lain dan ilmu terpenting dalam berbisnis sekaligus dasar dari setiap bisnis adalah “Menjual”.
  • Televisi/Media : Menjual sharing/rating dan trafik. (jualan iklan)
  • Artis/Atlit : Menjual perhatian/attention dari followers dan fans-nya. (sedikit tidak enak didengar, namun begitulah kenyataannya)
  • Konsultan : Menjual jasanya dalam menyelesaikan masalah.
Anda tidak perlu ide yang rumit atau model bisnis yang super canggih untuk berdagang, yang perlu Anda lakukan adalah:
Mencari produk untuk dijual –> Mencari pembeli yang mau membeli produk tersebut –> Jual
Terlihat simpel namun tidak mudah “to make it really works”, Anda harus bermain pintar dan mengerti step-by-step untuk menjalankannya. Ingat 2 hal yang paling saya tekankan disini adalah “jangan sampai gagal” dan “bisa berjalan dengan modal seminim mungkin”.
Mari kita mulai pertama-tama yaitu:
1. Mulailah dengan menjadi reseller (menjualkan produk orang lain)
reseller dropshipMulailah dari suatu produk yang “Laku” dipasaran, lupakan soal passion/keinginan Anda, ingat Anda menjual produk untuk orang lain beli bukan untuk Anda. Banyak usaha dagang yang gagal karena merasa passion/suka dengan barang yang mereka jual lalu mereka berpikir orang lain akan menyukainya, atau karena ada beberapa (1 atau 2 orang) yang beli lalu mereka merasa semua orang juga menyukai produk tersebut. Tidak, pasar itu berbeda dengan teori (itulah sebabnya ada market research), Anda harus melakukan market research Anda sendiri melihat tren/pasar yang ada atau mulai menjual produk Anda sendiri.
Pelajaran berikutnya adalah jangan menjual produk kebutuhan (needs) karena pasti pemainnya sudah banyak dan besar-besar (pemain kelas atas). Selain itu berbisnis produk kebutuhan maka kesibukannya adalah murah-murahan (perang harga), tidak ada yang bisa Anda dapatkan dari perang harga selain profit yang kecil (tentunya Anda juga membuang-buang resource jika bersaing dengan pemain besar). Produk yang harus Anda cari adalah produk yang unik dan diinginkan (want) orang, jangan menjual produk yang juga dijual oleh supermarket atau mall-mall di Indonesia. Carilah produk yang unik namun pasarnya cukup luas atau pasarnya kecil tapi dibutuhkan terus-menerus (ada repeat order).
Lalu bagaimana cara menjadi reseller? Cari di google para distributor/supplier dari produk tersebut, mulailah mencari “search something” tentang produk itu, dimana Anda bisa mencari penjualnya atau dimana Anda bisa membeli produk tersebut, dan pastikan supplier yang Anda temukan menerima reseller. Disini peran supplier sangatlah penting dan janganlah bergantung pada satu supplier karena jika mereka memainkan harga/kualitas maka Anda akan sangat kerepotan.
Ada 2 cara untuk mulai menjualkan produk supplier ini yaitu:
  • Reseller : Anda langsung membeli produk dari supplier untuk di stok dan Anda jual kembali.
  • Dropship : Anda tidak memegang stok, hanya membawa pesanan/order dan produk akan dikirim oleh supplier langsung dengan nama Anda.
Jika Anda tidak punya modal maka bisa mulai dengan dropship dengan catatan Anda hanya bisa melakukannya secara online (tidak bisa COD) dan harga yang Anda dapat biasanya lebih mahal ketimbang menyetok produk sebagai reseller, namun Anda tidak akan menanggung kerugian apapun jika produk tidak laku, dan tidak perlu repot mengurus pengiriman.
Jika Anda punya modal cukup, maka mulailah mengambil barang dari supplier (jangan stok terlalu banyak) dan mulailah menjual secara online dan offline (jalankan keduanya), disini Anda juga bisa melakukan COD dan keuntungan yang didapat dari penjualan lebih besar, namun ada resiko produk tersebut rusak/tidak laku selama disimpan (barang mati).
Tips : Mulailah dengan dropship untuk melihat produk mana yang laku, setelah itu baru mulai menyetok (reseller) produk yang laku tersebut. Dengan sistem dropship Anda bisa menjual produk sebanyak-banyaknya tanpa resiko apapun, artinya disini Anda melakukan market research dan menjual secara bersamaan (dan tanpa modal), dan kombinasikanlah reseller-dropship tersebut untuk memaksimalkan penjualan Anda, stok-lah produk-produk yang laku, dan dropship-kan produk-produk yang kurang laku, dengannya Anda bisa terus melakukan penjualan dan market research terus menerus (hampir semua toko melakukan ini).
2. Lakukanlah research secepat mungkin
Market ResearchBegitu Anda sudah menemukan supplier dan produk untuk dijual, segera lakukan research (secepat mungkin) dengan mulai menjual ke keluarga/teman Anda, pasang iklan di forum/marketplace, jual melalui social media, atau buat toko online/website, lakukan ini dengan cepat (bangun reputasi), gunakanlah nama/brand untuk toko Anda dan mulailah dari situ menjual satu demi satu (semua penjualan besar dimulai dari satu penjualan kecil) produk Anda, yang terpenting dari membangun reputasi ini adalah pelayanan Anda sebagai penjual (reputasi pertama adalah diri Anda), layani pembeli dengan ramah, sopan, cepat dan yang paling penting adalah “jujur”. Disini tujuan utama Anda adalah melakukan research sekaligus menjalankan bisnis dan tentunya tidak akan mudah saat Anda melakukan marketing, membangun reputasi, mengurus order, dan melakukan research produk semuanya secara bersamaan, oleh karena itu Anda harus melakukannya dengan cepat:
  • Segera cari supplier/produk untuk dijual (disarankan dropship terlebih dahulu lalu sedikit demi sedikit mulai stok barang yang laku)
  • Lakukan marketing secara offline dan online (saat dropship lakukan marketing “Full Online” begitu mulai menyetok mulailah marketing secara offline)
  • Bangun reputasi –> buat nama/brand/logo untuk bisnis Anda, bangun reputasi dengan “Pelayanan” dan harga yang kompetitif)
  • Lakukan research secepat mungkin –> begitu mulai menjual Anda dapat melihat respon pasar apakah memang produk Anda laku/tidak, lihat kompetitor Anda apakah mereka menjual dengan baik, jika persaingan mulai tidak sehat (ada persaingan harga atau promo yang sudah tidak masuk akal) segera tinggalkan produk tersebut dan cari produk lain (Ada jutaan produk yang bisa Anda jual didunia ini)
  • Evaluasi –> disini Anda akan paham dengan sendirinya produk apa yang harus Anda mainkan dan produk apa yang harus Anda tinggalkan, dan mulailah fokus untuk ke tahap selanjutnya (langkah ketiga).
3. Jangan jadi reseller
start bisnisLoh-loh di tahap pertama disuruh jadi reseller kok sekarang malah jangan jadi reseller..?
Tidak selamanya Anda bisa bertahan menjadi reseller, 2 tahap diatas dapat dibilang hanyalah “pemanasan”, ditahap inilah Anda akan betul-betul berdagang melakukan berbagai cara untuk menjual produk Anda.
Keuntungan dengan menjalankan kedua tahap diatas adalah:
  • Resiko dapat ditekan sekecil mungkin, dan juga Anda dapat segera memulai bisnis (dengan modal minim) sekaligus belajar.
  • Anda mulai belajar banyak hal mulai dari marketing, melayani pelanggan, menganalisa pasar, dan yang paling penting “Menjual”
  • Anda tahu produk apa yang harus Anda stok (disini Anda sudah tahu apa yang disukai pasar dan apa yang tidak) namun bukan berarti research berhenti (ingat pasar itu berubah-ubah) dan research ini tidak akan pernah selesai sampai kapan-pun.
  • Anda sudah memiliki reputasi dan tinggal menjaga/meningkatkan pelayanan Anda.
Sekarang saatnya Anda sebagai reseller untuk naik level menjadi “Distributor” yang artinya Anda melakukan stok dalam jumlah besar dan akan melakukan berbagai cara (karena sudah stok banyak) untuk menjual produk tersebut. Tentunya produk yang harus Anda stok adalah produk yang sudah terbukti laku tadi (langkah 1 & 2). Mulailah fokus pada produk yang paling laris tersebut dan jadilah distributor untuk produk tersebut, dengan menjadi distributor artinya Anda akan langsung mengambil produk dari pabrik/produsen produk tersebut dan mendapatkan harga yang jauh lebih murah ketimbang Anda sebagai reseller.
Tips untuk Anda yang mencapai tahap distributor ini adalah lakukan penjualan kepada “reseller” dan “end user/buyer” secara adil. Banyak reseller yang malas menjualkan produk dari supplier karena mereka tidak memberikan perbedaan khusus antara reseller dengan buyer. Buatlah sistem reseller yang adil baik dari segi harga dan kualitas, juga pelayanan yang baik kepada reseller dan user.
note: ini semua tidak mudah dilakukan, banyak supplier yang kewalahan mengurus reseller dan user bersamaan. Anda akan mengerti ketika menjalankannya.
Seiring dengan besarnya order/penjualan Anda, mulailah rekrut/hire karyawan untuk membantu Anda (sampai tahap ini tentu Anda sudah bisa menggaji karyawan) dan teruslah bertumbuh setiap harinya, tetap lakukan research dan bisnis sekaligus, tinggalkan produk yang mulai tidak laku dan fokus kepada produk yang laku.


Itu semua tidak mudah dijalankan dan kenyataannya tidak akan seindah teori diatas, tapi kembali lagi pada 2 poin utama yang harus Anda fokuskan yaitu:
  1. Jangan sampai gagal : lakukan berbagai cara (cara bersih ya, bukan bermain kotor) untuk membuat produk Anda dibeli dan dibeli terus, serta menyisakan profit yang lumayan.
  2. Bisa berjalan dengan modal seminim mungkin : bermain pintar dengan modal seminim mungkin namun Anda dapat belajar, menghasilkan profit, membangun reputasi, dan memulai bisnis ini secepat mungkin.
Sebagai kesimpulan dari semua yang sudah saya sampaikan, berikut tips yang bisa saya berikan berdasarkan pengalaman saya sendiri dalam berjualan:
  • Mulailah dengan dropship barang/produk yang unik (diinginkan pasar) yang dijual secara terbatas, misal: produk ini hanya dijual di salah satu toko Jakarta/Bandung. Dropship-lah produk sebanyak-banyaknya (jangan menjual 1 atau 2 jenis barang saja) karena disini Anda tidak memerlukan modal apapun maka juallah produk sebanyak-banyaknya yang bisa Anda temukan, namun tetap Anda akan perlu modal untuk membangun nama/brand juga untuk memarketingkan produk tersebut.
  • Jalankan reseller dan dropship secara bersamaan, saat Anda melakukan dropship dari berbagai jenis produk, mulailah stok (sedikit) produk yang mulai laku terus-menerus dan jalankan marketing secara offline untuk produk yang Anda stok tersebut.
  • Teruslah melakukan marketing dan research sampai Anda yakin bahwa produk yang Anda stok terbukti laku dan segera naik level menjadi distributor (stok dalam jumlah banyak).
  • Sebagai distributor lakukan berbagai cara untuk menjual apa yang sudah Anda stok, buat sistem reseller, buat toko fisik, dan terus lakukan research untuk melihat apakah saatnya produk Anda mulai ditinggalkan atau terus di-stok.
Demikianlah cara untuk berbisnis dengan sederhana, dan jangan menunggu kapan waktu yang tepat karena tidak pernah ada waktu yang tepat jika Anda tidak pernah memulai. Memang mudah dikatakan namun sulit saat menjalankannya, karena itu segeralah memulai dan semoga sukses.

Komentar

Postingan Populer